Kesulitan menghampiri hidup setiap orang sebagai duta Tuhan
yang memberikan pelajaran yang berguna untuk mendorong lahirnya pribadi yang
tangguh. Kemampuan merespons kesulitan ditentukan oleh persepsi kita terhadap
kesulitan tersebut. Berikut akan disampaikan persepsi-persepsi yang menentukan
respons kita pada kesulitan.
1.
Persepsi yang melumpuhkan
Kesulitan itu bersumber dari luar diri kita. Artinya, kesulitan itu ada
di luar kontrol kita dan tidak bisa kita pengaruhi. Misal, sempitnya lapangan
kerja menyulitkan orang cari kerja, atau ketiadaan modal (uang) menyulitkan
orang buka usaha.
Dampak yang ditimbulkan membuat kita tidak berdaya, berhenti, menyerah
atau mundur, yang akhirnya kita jatuh ke jurang kegagalan.
2.
Persepsi yang memberdayakan
Kesulitan ini bersumber dari dalam diri kita. Artinya, kesulitan muncul
sebagai cermin ketidakpastian atau kurangnya kecakapan yang kita miliki. Misal,
kesulitan mencari kerja bisa dibuat menjadi mudah dengan membuka lapangan kerja
sendiri (berwirausaha).
Dampak
yang ditimbulkan dari persepsi ini adalah menjadikan kita penuh daya, kreatif
dan membawa pada solusi alternatif membawa kita pada puncak kesuksesan yang tinggi.
Oleh sebab itu, mulai sekarang miliki persepsi yang
memberdayakan setiap peristiwa/kejadian buruk menimpa Anda. Entah itu berupa
kesulitan, musibah, kegagalan, atau penolakan.
Berlatih untuk mengembangkan keterampilan berpikir
alternatif (tidak cukup dengan berpikir analistis) untuk mengatasi kesulitan
yang menghampiri hidup Anda. Dengan ketekunan dan niat yang kuat, Anda pasti
dapat menyikapi kesulitan dengan bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar